KESESI – Dalam rangka membiasakan siswanya untuk berkomunikasi dalam bahasa asing khususnya Bahasa Inggris di era industri 4.0, SMK Muhammadiyah Kesesi mendapatkan kesempatan dengan datangnya relawan asal Jepang.
Itu adalah kali kedua SMK Muhammadiyah Kesesi mendapatkan kunjungan relawan dari Negeri Sakura, Jepang. Setelah menjalin bekerjasama dengan Yayasan Sayap Sehat.
Berbeda dengan kali pertama, saat ini relawan Jepang mendapat jadwal rutin di SMK Muhammadiyah Kesesi dua kali dalam seminggu.
Demikian diungkapkan pengajar mata pelajaran Bahasa Inggris SMK Musi, Fadli Darojatun SPd. “Relawan asal Jepang yang kesini namanya Reiko Sakuta, dia seorang mahasiswa dari Jepang untuk mengisi masa liburannya dengan menjadi Relawan,” ujar Fadli.
Kali ini ia mendapat kesempatan menjadi guru tamu di SMK Muhammadiyah Kesesi. Selain membantu mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris, ia pun memperkenalkan Negara Jepang kepada para siswa SMK Muhammadiyah Kesesi. “Banyak materi yang diperkenalkan, mulai dari Bahasa Jepang, tulisan, hingga makanan khas Jepang,” imbuhnya. Para siswa SMK Muhammadiyah Kesesi nampak antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh Rieko.
Selain materinya yang menarik, cara penyampaian dari Rieko yang friendly juga menjadi daya tarik bagi para siswa. “Kesempatan baik ini adalah kesempatan langka yang didapat SMK Musi, dan kesempatan ini juga bisa mendukung SMK Musi untuk mewujudkan salah satu misinya menjadi sekolah yang Go International,” ujar Nia selaku Kurikulum sekaligus guru Bahasa Inggris SMK Muhammadiyah Kesesi.
“Anak-anak juga terlihat antusias dalam kegiatan ini, selain itu, mereka juga akan terbiasa untuk mendengarkan dan berkomunikasi dalam bahasa asing,” tambahnya. Meskipun digelar dalam kurun waktu yang tidak lama, yakni hanya satu bulan, harapannya kegiatan tersebut bisa menjadi pengalaman berharga untuk para siswa SMK Musi dalam bersaing di era industri 4.0. (yak)